Jamalullail Garap Jaringan Nahdliyin dan Keluarga

SMS, Tambun Selatan - Walau berangkat bukan dari partai namun tidak membuat cawabup yang berpasangan dengan Sa’duddin ini merasa rendah diri. Ia pun sadar tidak memiliki pendukung fanatic layaknya pimpinan partai. Namun ia tidak mau tinggal diam menjelang pertarungan pemilukada ini. Jamalullail yang merupakan anak ke delapan dari sembilan bersaudara berusaha mengoptimalisasikan jaringan keluarga besar yang dimilikinya.


”Prinsip dasarnya kemenangan dari Allah. Itu harus dipegang sebagai seorang muslim. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa,” jelas Jamalulllail.


Di ranah usaha inilah Jamal mencoba untuk melakukan hitung-hitungan politik. Tentunya jelas Jamal terkait suara. Dan suara tambahnya melekat pada pemilih. Ia pun mengaku memiliki strategi yang dilakukan untuk menjaring suara yang ada.


“Soal strategi sudah ada, tinggal bagaimana memaksimalkannya aja,” tambah lelaki berkacamata tersebut.


Strategi yang dimaksud Jamal dengan memaksimalkan jalur keluarga besar. Sebagai putra asli Bekasi yang lahir di Tambun Selatan tentunya memiliki banyak hubungan. Apalagi keluarganya merupakan keluarga yang cukup besar, sembilan bersaudara dan ditambah dengan ketokohan orang tuanya.


”Saya dari keluarga besar, sembilan bersaudara. Tentunya kami akan memanfaatkan kelebihan ini dengan pendekatan personal,” terangnya.


Selain menggunakan jalur keluarga, Jamal juga bakal memaksimalkan jaringan alumni dari Sekolah Dasar (SD) sampai SMA. Jamal mengaku dulunya sekolah di SD Tambun 02 yang sekarang berubah menjadi SD Mekarsari 01. sementara SMP nya berada di SMP Tambun dan SMA 1 Bekasi. Jaringan perkawanan inilah yang diandalkan Jamal untuk mendulang perolehan suara.


”Ternyata setelah ditelurusi jalur keluarga banyak relasi. Jalur keluarga dari kakak drs. M fauzi yunus dosen senior di Yapink. Yapink sendiri sudah meluluskan lebih dari 1000 lulusan. Lulusan-lulusannya itu punya pesantren,” bebernya.


Selain memaksimalkan jaringan keluarga dan alumni Jamal juga membidik tokoh-tokoh Nahdliyin. Pendekatan dilakukan bukan secara institusional tapi pendekatan personal. Pendekatan terhadap tokoh Nahdliyin ini sangat terbantu karena latar belakang keluarga Jamal memang Nahdliyin. Apalagi kakak kandungnya merupakan salah satu tokoh Nahdliyin di Bekasi.


”Saya berpikir ini punya kekuatan yang cukup besar. Ketika bisa merangkulnya para tokoh ini tentunya akan lebih mudah untuk kedepannya,” ucapnya sembari tertawa. [pret]

Leave a Reply