
SMS, Cikarang Barat - Masalah pendidikan di Kabupaten Bekasi memang masih cukup komplek, terutama mengenai infrastruktur. Berbagai terobosan harus dilakukan untuk mewujudkan fasilitas pendidikan yang memadai. Diakuinya untuk mewujudkan itu semua diperlukan proses dan kesabaran. Sebab membangun infrastruktur pendidikan tidak mungkin dilakukan dalam sekejap.
Jamalullail Yunus yang merupakan cawabup dari pasangan SAJA sudah memikirkan solusi terkait masalah pendidikan. Menurutnya menurutnya memperbaiki sekolah yang rusak tidak bisa disulap begitu saja. Apalagi anggaran yang ada sangat terbatas. Menurutnya semua harus dilakukan dengan tahapan dan harus bersabar.
”Kalau soal sekolah rusak itu butuh proses perbaikannya. Tidak bisa serenta. Sebab anggaran yang ada sangat terbatas,” jelas Jamal.
Untuk mewujudkan daerah bebas sekolah rusak harus dilakukan penataan anggaran. Skala prioritas harus dilakukan dengan tidak mengesampingkan kebutuhan yang lain. Sebab jika hanya difokuskan di sektor pendidikan sementara sektor lainnya tidak dikesampingkan nantinya akan menimbulkan persoalan baru. Anggaran yang ada menurut Jamal harus tepat sasaran supaya target yang diterapkan bisa terselesaikan.
”Harus dimenej sebaik mungkin. Apalagi infrastruktur pendidikan memang masih sangat berantakan. Makanya kedepan diharapkan harus lebih baik lagi,” beber lelaki berkumis tipis tersebut.
Selain masalah infrastruktur kualitas pendidikan juga tidak luput dari pandangan Jamal. Ia menegaskan selama ini di pendidikan masih ada pemisahan antara pendidikan umum dan agama. Padahal semuanya harus dipadukan untuk menghasilkan anak didik yang intelektual dan agamis. Jangan sampai menghasilkan anak didik yang cerdas tapi tidak memiliki ahlak. Munculnya generasi muda yang intelektual dan berahlak menjadi idaman dan cita-cita kepemimpinan SAJA.
”Akan dilihat dari isi metode pendidikan memadukan antara nilai-nilai spiritual ahlak dan pengembangan teknologi,” ungkapnya.
Guna menghasilkan anak didik yang diharapkan tentunya harus melibatkan guru. Sebab gurulah yang paling berperan untuk mencetak generasi yang ada. Sehingga kompetensi guru sangat diutamakan. Dan ini semua jelas Jamal terkait terkait dengan sertifikasi guru. Ia pun menegaskan saat sertifikasi inilah supaya tidak hanya dilihat secara status.
”Bagaimana kapasitas dan kemampuan guru itu yang menjadi perhatian. Jangan sampai guru yang memiliki peran penting lantas seadanya saat mengajar,” tukasnya. [pret]