SMS, Tambun Selatan - Bapilu pasangan SAJA melaporkan tindakan yang dinilai black camping oleh Komunitas Muslim Kultural (KMK). Komunitas ini memasang sepanduk yang tersebar di beberapa ruas jalan raya dengan nada mengejek pasangan SAJA. Tulisan yang ada di spanduk dengan ukuran 1,5 x 2,5 meter tersebut berbunya Nahdliyin Pilih SAJA penghianat ASWAJA. Jangan Tertipu ke dua kali. Spanduk ini dinilai bukan lagi sebagai himbauan biasa melainkan termasuk kategori black campin.
Sekretaris Bapilukada pasangan SAJA Zaenudhin mengaku sudah melaporkan tindakan ini ke pihak intel Polres dan Panwaslu. Ia meminta supaya aparat terkait mengambil tindakan tegas pelaku black campin tersebut. Sebab selain merusak nama baik juga sudah menyudutkan salah satu pasangan tertentu. Kalaupun hendak berkampanye ada waktu dan aturannya.
“ Kami tenang-tenang saja. Tapi secara prosedural kita sudah melaporkan secara tegas lembaga terkait supaya jera para pelaku black campin,” jelas Zainudhin.
Menurut Zainudhin penangan masalahnya ini diserakan ke aparat Polres dan Panwas. Sebab jika PKS bertindak sendirian nantinya menyalahi aturan. Soal penanganan terkait pelanggaran sudah ada yang menanganinya. Ia pun berharap aparat terkait bisa bertindak tegas supaya tindakan seperti ini tidak terulang lagi.
“Kita tahu kok ternyata yang pasang temen-temen kita juga yang ternyata sedang mendukung pasangan lain,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi adanya tindakan serupa, PKS mulai menyiapkan tim di setiap DPC untuk memantau lapangan. Hal ini diharapkan mampu mencegah terulangnya kejadian serupa. Sebab dengan adanya spanduk yang ditulis KMK tentunya sangat merugikan pasangan yang dimaksud.
”Kami siap membentuk tim untuk mengawasi lapangan. Ini semua untuk menghindari black campin seperti ini. Kejadian seperti ini harus diwaspadai,” bebernya.
Zainudhin pun menegaskan jika hendak berkampanye supaya dilakukan secara fair. Menurutnya warga Bekasi sudah cukup cerdas untuk menentukan pasangan. Tindakan seperti ini menurutnya sudah tidak layak untuk dilakukan lagi. Apalagi sampai memojokkan salah satu pasangan.
“Kita main fair play aja. ga usah ada seperti ini. Warga sudah pada pinter memilih pasangan yang layak,” tegasnya. (pret)