SMS, Cikarang Barat - Garda Bangsa yang merupakan badan otonomi partai PKB rupanya belum seiya sekata dengan induknya. Garda Bangsa secara lembaga saat ini masih belum menentukan sikap politik. Walau PKB sudah berafiliasi dengan PKS namun tidak membuat secara otomatis membuat Garda Bangsa juga ikut mengusung kandidat yang sama. Garda Bangsa sendiri sampai saat ini masih menunggu persetujuan yang diajukan ke PKB terkait amunisi anggota.
Ketua Garda Bangsa Arif Hidayatullah mengaku saat ini organisasi yang dikomandoinya belum ada yang mencoleknya. Ia pun menegaskan jika PKB yang merupakan induk Garda Bangsa mendukung pasangan SAJA belum tentu Garda Bangsa ikut mendukungnya. Sebab sampai saat ini Garda Bangsa belum mendapatkan perhatian dari induknya, PKB. Padahal Garda Bangsa merupakan lembaga yang jelas memiliki massa dan membutuhkan pembinaan.
”Garda Bangsa punya pasukan dan ini yang harus diperhatikan oleh bapaknya, PKB. Jangan sampai dilepas begitu saja,” jelas Arif.
Arif menjelaskan komunikasi antara Garda Bangsa dan PKB tidak berjalan lancar. Ia menegaskan ada sumbatan sehingga tidak ada komando dari atas ke bawah ataupun sebaliknya. Padahal sebagai induk organisasi PKB tentunya memberikan berbagai perhatian kepada organisasi yang berada di bawahnya. Jangan sampai arus komunikasi berhanti begitu saja.
”Ga ada komunikasi yang berlangsung. Padahal komunikasi menjadi patokan utama dalam sebuah organisasi. Di sini komunikasinya tersumbat” bebernya.
Terkait perhatian yang dimaksud Arif di antaranya soal seragam bagi pengurus Garda Bangsa. Ia mengaku sudah mengajukan pengadaan seragam semacam jas sebagai bentuk komitmen bersama. Tapi sampai saat ini belum terealisasi. Ia mengakui kalau pengusung pasangan SAJA adalah PKB. Walau sebagai anaknya tapi memiliki bendera yang berbeda. Dan itu harus diperhatikan.
” Salah satu keinginan kami tiap kecamatan dibikinin jas yang layak pakai buat temen-temen pengurus kecamatan Garda Bangsa. Yang penting temen-temen menikmati juga pesta demokrasi. Ada kenengan yang mereka terima. Pengusungnya kan PKB tapi bendera anakkan beda,” ungkapnya.
Arif tidak bisa memungkiri kalau Garda Bangsa merupakan anak PKB. Tapi secara person keanggotaan perlu diikat. Ia juga tidak menampik kalau sudah mendapatkan arahan dari Dewan Kordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa yang harus mendukung incumbent. Tetapi selama komitmen antara anak dan bapak tidak dipenuhi Arif mengaku harus berpikir ulang. Terkait komitmen yang diajukan, menurutnya ada batasan waktunya.
”Anak itu cuman ada dua, ada anak baik dan anak nakal. Kalau diperlakukan dengan baik ya akan nurut. Kalau ga diperhatikan akan kayak Malin Kundang,” tukasnya. (pret)