SMS, Tambun Selatan - Sekretaris Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten dan Kota Bekasi, Adang Ridwana, meminta kepada guru baik yang PNS maupun yang honorer untuk tidak termakan bujuk rayu kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati.
Hal tersebut disampaikannya menyusul ada iming-iming yang disampaikan kepada guru honorer bila memilih salah satu calon pasangan akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Menurutnya mekanisme PNS sudah diatur oleh pemerintah.
“Kita janganlah mengambil jalan pintas apalagi terbujuk rayu oleh janji-janji manis cabup dan cawabup yang menjanjikan pengangkatan PNS. Tata cara pengaturan dan mekanisme pengangkatan PNS sudah diatur. Kita tidak perlu menggunakan jalan yang salah,” ujarnya.
Ia mengharapkan, guru tetap profesional dan mengedepankan nilai-nilai moral sebagaimana yang senantiasa diajarkan kepada siswanya di sekolah. Kalau toh menyalurkan haknya dalam berdemokrasi secara wajar saja tanpa ada embel-embel apapun.
“Saya meminta kepada guru-guru tetap menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan bekerja tanpa pamrih. Toh pengangkatan PNS sudah ada mekanisme dan aturannya. Saya juga khawatir kepada rekan seprofesi kecewa jikalau janji kandidat tersebut setelah berhasil tidak dibuktikan,” tambahnya.
Selain itu ia berharap, kedepan siapapun bupatinya yang memimpin Kabupaten Bekasi terus memperhatiakan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru. Menurutnya, adalah hal mustahil jka Kabupaten Bekasi ingin maju sementara sumber daya manusia (SDM)-nya tidak tertata dengan baik.
“Di era Sa’duddin ini sudah baik, mungkin kedepan harus ditingkatkan. Misalnya tidak ada sekolah yang roboh, anak didik belajar deprok atau guru honor yang terlilit hutang lantaran honor yang minim,” pungkasnya. [tata]