Sa’duddin Harus Tegas Tindak Prostitusi

SMS, Babelan - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi Amin Noer menitip pesan sama kandidat di pemilukada kali ini. Siapaun yang menjadi pemenangnya harus berani bertindak tegas menutup tempat-tempat prostitusi. Selama ini prostitusi di Kabupaten Bekasi sudah sangat marak. Jangan sampai Bekasi yang memiliki motto kota iman namun di dalamnya marak praktek-praktek yang dilarang agama.


“Siapapun nantinya yang memimpin harus berani tegas menutup prostitusi,” jelas pimpinan pusat yayasan Attaqwa tersebut.


Menurutnya praktek prostitusi dilarang oleh semua agama. Jadi tidak perlu ada ketakutan dari kandidat untuk menegaskan dari sekarang ini terkait kebijakan terhadap prostitusi. Jika memang ada kandidat yang berani menegaskan ini tentu akan banyak yang mendukungnya. Namun jangan sampai hanya dijadikan dagangan politik sesaat semata.


“Agama manapun melarang prostitusi, makanya jangan sampai ragu melarang prostitusi,” imbuh anak pahlawan KH. Noer Ali tersebut.


Menurut Amin Noer amar makruf nahi mungkar merupakan kewajiban. Jangan sampai pemimpin yang ada nantinya malah mendukung adanya prostitusi. Hal ini jelasnya akan berakibat fatal untuk perkembangan Kabupaten Bekasi itu sendiri. sebab akan menjadi imeg tersendiri bagi wilayah tersebut.


“Yang baik-baik kita kembangkan, yang jelek kita tinggalkan saja,” tambahnya.


Menurutnya jika pemimpin yang ada di Bekasi tegas melarang adanya praktek prostitusi tentunya akan berdampak positif. Bekasi jelasnya akan terbebas dari praktek prostitusi terselubung. Inilah yang sampai saat ini masih menjadi pekerjaan rumah pemimpin daerah. Ia pun berharap pemimpin baru nantinya tegas menindak adanya praktek prostitusi.


“Harus tegas jika salah katakan salah, jangan sampai ragu-ragu,” beber lelaki yang akrab disapa kiyai Amin tersebut.


Dari tiga kandidat yang ada jelasnya harapan terbesar berada di pundak Sa’dudidn. Amin Noer beralasan dari ketiga kandidat tersebut yang memiliki pengetahuan cukup baik hanya Sa’duddin. Ia pun meminta supaya Sa’duddin berani bersikap tegas terkait masalah moral ini. jangan sampai nantinya keberadaan prostitusi di Bekasi malah dibiarkan begitu saja tanpa ada regulasi yang mengaturnya.


“Jelas kami banyak berharap pada Sa’duddin. Beliau inikan dulunya santri tentunya masih memiliki kemauan untuk menindak hal-hal yang diharamkan,” ungkapnya. (dit)

Leave a Reply