Sa’duddin: Periodesasi Dijadikan Dagangan Politik

Bupati Bekasi Sa’duddin
Bupati Bekasi Sa’duddin

SMS, Tambun Selatan- Bupati Bekasi Sa’duddin yang maju kembali dalam bursa pemilihan kepala daerah mengingatkan kepada kepala sekolah supaya tidak mudah termakan isu yang dilontarkan kandidat lain. Ia pun menegaskan isu yang dijadikan dagangan oleh kandidat lain di antaranya soal periodesasi kepala sekolah. Ia pun menegaskan bagi kepala sekolah yang diangkat tahun 2011 kemarin tidak akan terkena periodesasi selama lima tahun mendatang. Sebab periodesasi dilakukan jika sudah menjabat delapan tahun.


“Saya jelaskan kepada para kepala sekolah supaya tidak mudah termakan janji yang diberikan soal periodesasi ini. Kepala sekolah yang saya angkat kemarin saya jamin tidak akan terkena periodesasi,” beber Sa’duddin.


Ia menjelaskan periodesasi kepala sekolah ini menjadi dagangan terendiri salah satu kandidat. Padahal beber Sa’duddin kepala sekolah yang diangkat tahun 2011 kemarin sampai lima tahun ke depan tidak akan terkena periodesasi. Hal ini dikarenakan periodesasi dilakukan jika jabatan yang ada sudah diembannya selama delapan tahun.


“Kalau yang menjabat kepala sekolah dari 2011 sampai 2014 tidak akan terkena periodesasi karena baru tujuh tahun. ini yang harus diwaspadai oleh para guru supaya tidak tertipu,” tegasnya.


Ia pun sangat menyayangkan isu ini dijadikan dagangan politik. Menurutnya ini merupakan pembodohan bagi para guru. Sebab aturan periodesasi sudah jelas cara mainnya. Jika sampai dijadikan dagangan politik untuk meraih simpati sama saja membohongi para guru yang ada.


”Ini jelas hanya untuk mencari simpati dengan cara menipu. Aturan main periodesasi sudah jelas. Inilah yang harus diketahui oleh para guru dan kepala sekolah,” imbuh lelaki berjanggut tersebut.


Sa’duddin pun menegaskan tidak mau mengumbar janji kepada warganya. Menurutnya jika sampai mengumbar janji nantinya apa yang dilakukan karena janji yang sudah diucapkan bukan karena tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin.


”Saya tidak mau berjanji. Kalau berjanji nanti jika melakukan sesuatu bukan karena tanggung jawab sebagai pemimpin melainkan membayar janji. Sikap seperti itu yang harus dihindari,” tuturnya.


Ia pun mengungkapkan jika hendak bermain di pilkada supaya bermain dengan fair play. Jangan sampai memberikan janji yang intinya membodohi masyarakat itu sendiri. Sebab tugas seorang pemimpin bukan memberikan janji ataupun membodohi.


”Ini jelas isu yang sengaja dikelola oleh kelompok lain. Dan ini harus dicegah karena sudah membodohi masyarakat,” tukasnya.(dit)

Leave a Reply