Atasi Banjir, Tujuh Kali Segera Dinormalisasi

[caption id="attachment_892" align="aligncenter" width="448" caption="Seorang warga Desa Sukamulya sedang memancing di Kali Kapuk. Yakni salah satu kali yang akan dinormalisasi dalam waktu dekat ini oleh DBMPSDA Kabupaten Bekasi."]Kali Kapuk[/caption]

SMS, Cikarang Pusat - Untuk meminimalisir terjadinya resiko banjir akibat pendangkalan, tahun ini Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air (DBMPSDA) Kabupaten Bekasi, akan menormalisasi tujuh kali yang ada di Kabupaten Bekasi. Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air DBMPSDA Kabupaten Bekasi, Untung Sadinun, saat ditemui di ruang kerjanya baru-baru ini.


"Banyak kali dan saluran pembuang saat ini, yang mengalami pendangkalan dan penyempitan. Sehingga sangat beresiko sekali akan terjadi banjir jika musim penghujan tiba. Untuk itu, melalui program pengendalian banjir, pada tahun ini DBMPSDA akan menormalisasi tujuh kali dan beberapa saluran pembuang," ujarnya.


Dikatakan Sadinun, tujuh kali yang akan dinormalisasi yakni, lanjutan Drainase Ciherang (DC) 4 Kiwing Hulu, Kali Jambe, Kali Sasak Jarang, Kali Blencong, Kali Sepak, Kali Kapuk Sukamulya dan Kali Menir.


"Nantinya, tujuh kali tersebut, akan dikembalikan dimensinya seperti dulu, baik lebar maupun kedalamannya," bebernya.


Menurutnya, dengan dinormalisasi dan dikembalikan seperti dimensi semula, aliran air menjadi lebih cepat dan daya tampung kali juga menjadi lebih banyak.


Ditambahkan Sadinun, normalisasi tersebut cukup efektif untuk menanggulangi dan meminimalisir banjir, terutama pada daerah rawan banjir. Karena, menurutnya, pihak DBMPSDA pada 2011 lalu juga telah menormalisasi sebanyak tujuh kali dan hasilnya cukup efektif dalam mengatasi banjir.


"Kali yang dinormalisasi pada 2011 lalu diantaranya Kali Sabah, DC 4 Kiwing, DB 5, Kali Butek, Kali DA, Kali Jambe Hilir dan Kali Bakung," ungkapnya.


Kedepannya, kata dia, pihaknya melalui program pengendalian banjir ini, akan terus menormalisasi kali dan saluran yang telah mengalami pendangkalan dan penyempitan. Terutama yang menjadi skala prioritas, yaitu daerah rawan banjir. [mar]

Atasi Longsor, DBMPSDA akan Turap Kali Cikadu

[caption id="attachment_758" align="aligncenter" width="448" caption="Warga sedang menunjuk kondisi tanah yang mengalami longsor pada saluran Kali Cikadu di Kampung Serang Kongsi Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan"]Warga sedang menunjuk kondisi tanah yang mengalami longsor[/caption]

SMS, Cikarang Pusat - Setelah mengalami longsor pada 2010 lalu, yang mengakibatkan puluhan rumah rusak di Kampung Serang Kongsi Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan, rencananya, pada tahun ini Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air (DBMPSDA) Kabupaten Bekasi, akan segera melakukan penurapan Kali Cikadu yang mengalami longsor. Demikian dikatakan Kepala Seksi Perencanaan Teknik dan Pembangunan Sarana Pengairan DBMPSDA Kabupaten Bekasi, Denny Rusnandi, saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.


"Setelah melakukan sosialisasi dan survey pendalaman pada 2011 lalu, pada tahun ini Kali Cikadu disisi yang mengalami longsor akan segera diturap," ujarnya.


Dikatakan Denny, nantinya tanah yang longsor tersebut akan dibuat Tembok Penahan Tanah (TPT). Untuk saat ini detail pembangunannya masih dalam proses.


"Rencananya TPT akan dibangun dengan panjang sekitar 300 Meter, dengan menelan anggaran sebesar Rp800 jutaan," bebernya.


Ditambahkan Denny, pembangunan turap tersebut untuk menjawab kekhawatiran warga setempat akan terjadi longsor susulan, jika musim penghujan tiba.


"Kami berharap, dengan dibangunnya turap tersebut, dapat memberikan rasa aman. Sehingga masyarakat tidak usah khawatir akan terjadi longsor susulan," jelasnya.


Sementara, Camat Cikarang Selatan, Endin Samsudin, menyambut baik rencana pembangunan turap tersebut. Pasalnya, selama ini warga merasa khawatir terjadi longsor susulan. Terutama yang rumahnya berada disisi Kali Cikadu.


"Alhamdulillah, masyarakat senang sekali dengan rencana pemerintah yang akan melakukan  penurapan di Kali Cikadu ini, sehingga mereka tidak perlu khawatir lagi terjadi longsor seperti dua tahun lalu," ungkapnya.


Senada diucapkan salah seorang warga Kampung Serang Kongsi, Slamet (35).  Dirinya sangat senang dan menyambut baik penurapan tersebut. Lantaran selama ini ia selau was-was dengan kondisi lingkungan di wilayahnya, apalagi letak rumahnya persis di sebelah tanah yang longsor.


Slamet berharap agar pembangunan turap tersebut segera direalisasikan. Mengingat musim penghujan segera tiba.


"Mudah-mudahan pembangunan turap yang selama ini dinantikan secepatnya dapat segera direalisasikan. Untuk terciptanya rasa aman serta  tidak ada lagi perasaan was-was di lingkungan Kampung Serang Kongsi ini," harapnya. [mar]