LP3D Minta Disdik dan Dewan Perhatikan Satap


Jonly NahampunSMS, Cikarang Pusat - Lembaga Penelitia dan Pengembangan Pemerintahan Daerah (LP3D), meminta kepada Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) memperhatikan sekolah satu atap (Satap). Hal tersebut disampaikannya lantaran banyak keluhan dan masukan kepada lembaganya terkait kurangnya tenaga PNS di sekolah tersebut.


“BKD dan Disdik harus mengaji bareng-bareng beban sekolah satu atap, masa  SMP satu atap PNS-nya hanya Kepala Sekolah saja,” ujar Ketua LP3D, Jonly Nahampun.


Menurutnya jika hal tersebut dibiarkan akan bisa menurunkan kulitas dan kemampuan anak didik. Padahal seharusnya disdik harus membrikan perhatian yang lebih agar sekolah tersebut juga bisa bersaing dengan sekolah negeri lainya yang ada di Kabupaten Bakasi.


Disampaikannya, dari delapan SMP satu atap yang diamatinya semuanya kurang tenaga pengajar terutama tenaga PNS yang mengajar atau bertugas di sekolah tersebbut.


“Contoh konkrit adalah SMP Satap Pebayuran dan Cabangbungin, PNS-nya hanya Kepala Sekolahnya saja,” tuturnya.


Ia juga melihat di sekolah-sekolah negeri tenaga pengajarnya malah berlebih. Sementara di sekolah satu atap justru malah kekurangan.


“Ini harus ada perhatian dari disdik. Jangan dibiarkan nanti akan terjadi ketimpangan. Jangan membuat mereka menjadi kecewa dan merasa dianaktirikan,” tambahnya.


Selain itu, ia juga meminta kepada Komisi D DPRD Kabupaten Bekasi untuk melakukan pengawasan terhadap sekolah satu atap. Menurutnya, Komisi D terkesan diam dan hanya menunggu laporan saja.


“Komisi D harus juga terjun kebawah, kalau gak panggil Disdik minta keterangan kondisi riil sekolah satu atap itu seperti apa, jangan diantepin saja, mereka anak-anak yang bersekolah disana adalah anak bangsa yang menginginkan juga persamaan kualitas belajar,” pungkasnya. [tata]

Adang Ridwana: Guru Jangan Termakan Bujuk Rayu Cabup dan Cawabup

Adang Ridwana Sekjen IGI Guru


SMS, Tambun Selatan - Sekretaris Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten dan Kota Bekasi, Adang Ridwana, meminta kepada guru baik yang PNS maupun yang honorer untuk tidak termakan bujuk rayu kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati.


Hal tersebut disampaikannya menyusul ada iming-iming yang disampaikan kepada guru honorer bila memilih salah satu calon pasangan akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Menurutnya mekanisme PNS sudah diatur oleh pemerintah.


“Kita janganlah mengambil jalan pintas apalagi terbujuk rayu oleh janji-janji manis cabup dan cawabup yang menjanjikan pengangkatan PNS. Tata cara pengaturan dan mekanisme pengangkatan PNS sudah diatur. Kita tidak perlu menggunakan jalan yang salah,” ujarnya.


Ia mengharapkan, guru tetap profesional dan mengedepankan nilai-nilai moral sebagaimana yang senantiasa diajarkan kepada siswanya di sekolah. Kalau toh menyalurkan haknya  dalam berdemokrasi secara wajar saja tanpa ada embel-embel apapun.


“Saya meminta kepada guru-guru tetap menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan bekerja tanpa pamrih. Toh pengangkatan PNS sudah ada mekanisme dan aturannya. Saya juga khawatir kepada rekan seprofesi kecewa jikalau janji kandidat tersebut setelah berhasil tidak dibuktikan,” tambahnya.


Selain itu ia berharap, kedepan siapapun bupatinya yang memimpin Kabupaten Bekasi terus memperhatiakan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru. Menurutnya, adalah hal mustahil jka Kabupaten Bekasi ingin maju sementara sumber daya manusia (SDM)-nya tidak tertata dengan baik.


“Di era Sa’duddin ini sudah baik, mungkin kedepan harus ditingkatkan. Misalnya tidak ada sekolah yang roboh, anak didik belajar deprok atau guru honor yang terlilit hutang lantaran honor yang minim,” pungkasnya. [tata]

Peringatan HUT Nusantara, PT. Askes Berikan Beasiswa kepada 19 Pelajar

[caption id="attachment_433" align="aligncenter" width="448" caption="Dalam rangka memperingati HUT Nusantara, PT. Askes (Persero) bekerjasama dengan Korpri Kabupaten Bekasi, memberikan beasiswa kepada 19 orang pelajar berprestasi di Kabupaten Bekasi."]PT. Askes Berikan Beasiswa kepada 19 Pelajar[/caption]

SMS, Cikarang Pusat - Dalam rangka memperingati HUT Nusantara, PT. Askes (Persero) bekerjasama dengan Korpri Kabupaten Bekasi, memberikan beasiswa kepada 19 orang pelajar berprestasi di Kabupaten Bekasi. Acara tersebut digelar di halaman Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Senin (19/12).


Mereka yang mendapat beasiswa adalah anak-anak dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Bekasi golongan I dan II yang terdiri dari 16 pelajar SLTA dan tiga pelajar perguruan tinggi. Penyerahan secara simbolis dilakukan Kepala PT. Askes dr Ketler Siahaan kepada Bupati Bekasi Sa’duddin, kemudian diserahkan kepada penerima beasiswa.


Bupati Sa’duddin dalam kesempatan tersebut berpesan, agar bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dan digunakan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan prestasinya. Ia juga mengatakan sangat mendukung program beasiswa tersebut, karena sangat membantu program pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.


“Program beasiswa ini sangat baik sekali, selain meringankan biaya pendidikan bagi anak-anak PNS, juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Otomatis program ini membantu mempersiapkan generasi Indonesia mendatang yang berkualitas dengan SDM yang baik,” ujarnya.


Sementara, Kepala Askes dr Keetler Siahaan mengatakan, bantuan pendidikan tersebut merupakan program beasiswa Askes-Korpri peduli 2011. Tujuannya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya putra dan putri dari anggota Korpri Golongan I dan II, yang merupakan peserta Askes.


“Bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan biaya putra maupun putri dari anggota Korpri Golongan I dan II. Sehingga dapat mendorong untuk lebih berprestasi lagi di masa mendatang,” ujarnya.


Untuk tahun ini, menurut Ketler, program beasiswa Askes-Korpri peduli memberikan bantuan pendidikan untruk Kabupaten dan Kota Bekasi sebanyak 25 orang. Terdiri dari tujuh mahasiswa dengan rincian tiga orang dari Kabupaten dan empat dari Kota Bekasi. Sedangkan  untuk pelajar  SLTA sebanyak 18 orang, dengan rincian 16 untuk Kabupaten dan dua untuk Kota Bekasi.


“Jumlah beasiswa untuk mahasiswa sebesar Rp 6 Juta, sedangkan untuk Siswa SLTA sebesar Rp 3 Juta. Total yang diberikan untuk beasiswa kali ini mencapai Rp96 juta,” bebernya.


Untuk proses seleksi penerima beasiswa, menurut Ketler, diserahkan sepenuhnya kepada pengurus Korpri. Pihaknya hanya menerima dan menyeleksi pengajuan dari Korpri nama-nama pelajar berprestasi yang akan diberikan beasiswa.


“Untuk pemberian beasiswa ini, adalah anak dari PNS golongan I dan II yang berprestasi secara akademik, baik  dari daerah maupun dari kota. Hal itu dilakukan agar penerimaan merata di seluruh Indonesia,” ungkapnya.


Kedepannya, lanjut dia, untuk penerimaan beasiswa tersebut akan diupayakan lebih banyak lagi, karena terbukti mampu membantu anak PNS dari golongan I dan II untuk menuntut ilmu hingga perguruan tinggi.


“Beasiswa ini diberikan setiap tahun selama anak tersebut berprestasi. Jika tahun berikutnya prestasinya menurun maka tidak dapat beasiswa. Diharapkan, ini bisa jadi semangat mereka untuk terus berprestasi,” tukasnya.


Terpisah, Kasubag Kerjasama Korpri Kabupaten Bekasi, Deden Mousuf, mengatakan untuk tahun ini pihaknya mengajukan 54 orang anak dari PNS Golongan I dan II Kabupaten Bekasi.


“Dari 54 yang kami usulkan, tahun ini 19 orang yang dapat beasiswa dari Askes,” ujarnya.


Kedepannya, ia mengusulkan agar PNS Golongan III pun diikutsertakan dalam program tersebut. Karena menurutnya, untuk Golongan III juga saat ini banyak yang bekerja sebagai staf biasa.


“Kami mendorong untuk Golongan III juga diikutsertakan dalam program beasiswa ini. Karena saat ini yang paling banyak PNS adalah dari golongan III,” pungkasnya. [mar]