Organisasi Sayap PKB Harus Dukung SAJA

[caption id="attachment_405" align="alignright" width="211" caption="Ketua DPC PKB, Ali bin H Amin"]Ketua DPC PKB, Ali bin H Amin[/caption]

SMS, Cikarang Pusat - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menegaskan supaya organisasi yang berada dibawah naungan partai berlambang bumi dikelilingi bintang ini turut mendukung pasangan SAJA. Meski dengan PKB hanya koalisi, sebagai organisasi sayap sudah sepatutnya untuk mendukung. Selain itu, PKB juga berharap warga NU bisa ikut turut menyalurkan suaranya ke pasangan SAJA. Walau secara lembaga NU netral setidaknya secara individu bisa berperan aktif.


Ketua DPC PKB yang juga ketua Bapilukada, Ali bin Amin, menyatakan sudah sepatutnya organisasi sayap mengikuti induknya. Menurutnya, sudah sewajarnya organisasi sayap seperti Garda Bangsa dan Anshor juga turut serta memenangkan pasangan SAJA di pemilukada saat ini. Sebab, PKB sendiri menjalankan instruksi dari DPP supaya berkoalisi dengan PKS.


“PKB menjalankan instruksi pusat untuk koalisi dengan PKS. Makanya kami minta supaya organisasi dibawah PKB juga ikut mendukung pasangan SAJA,” ungkapnya.


Dijelaskannya, pertarungan pemilukada kali ini akan terasa berat. Sebab masing-masing kandidat diusung oleh partai besar. Ia pun mencontohkan pasangan NERO yang diusung tiga partai koalisi yakni Golkar, Demokrat dan PAN. Apalagi ditambah dengan sokongan dana penuh H. Yasin. Selain itu pasangan DAHSYAT juga tidak kalah kuatnya. PDIP dengan slogannya wong cilik mampu menimbulkan sentimen tersendiri untuk memenangkan pasangan yang diusung.


“Semua kandidat memiliki kans yang sama, ketiga-tiganya cukup kuat. Hanya strategi dan militansi yang bakal membedakannya,” tambah ketua Fraksi KGI tersebut.


Ia pun menyarankan, supaya PKS benar-benar mengayomi partai koalisi. Sebab jika sampai PKS salah sedikit nantinya akan berakibat fatal. Karena, jelas Ali, pertarungan yang ada sama-sama didukung kekuatan yang seimbang. Kalau ada partai yang salah langkah dengen mengecewakan partai koalisi tentunya akan merubah peta politik yang ada.


”Kalau pak Sa’duddin ga hati-hati akan sangat bahaya. PKS harus bener-bener konsen serius mengayomi partai koalisinya. Karena partai koalisi sebagai pendukung dan siap bergerak. Apapun juga semua harus bener-bener bisa mengayomi,” ungkapnya.


Sementara untuk meraup suara, PKB sudah mengatur strategi tersendiri. PKB siap bekerja sama dengan PPP dengan konsen menggarap wilayah Selatan Kabupaten Bekasi. Namun sebagian kekuatan PKB akan dikonsentrasikan menjadi dua, wilayah Selatan dan Tengah Kabupaten Bekasi.


”Saya sudah berkordinasi dengan Pak Sekjen supaya membagi tugas antara wilayah Selatan dan Tengah seperti Cikarang Utara sesuai dengan dapil yang ada,” tukasnya. [ks-03]

PKK Karang Satria Terima Penghargaan Mendagri

[caption id="attachment_386" align="aligncenter" width="448" caption="TERIMA PENGHARGAAN: Kepala Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Zaenuddin Resan (dua kanan) berfose bersama Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi (tengah duduk), usai menerima penghargaaan program P2WKSS terbaik se-Jawa Barat di Gedung Balai Kartini Exebition and Convention Center, Jakarta, Kamis (22/12)."]Pengelola Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS)[/caption]

SMS, Jakarta - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, menerima penghargaan dari Menteri Dalam Negri (Mendagri) Republik Indonesia, Gamawan Fauzi, di Gedung Balai Kartini Exebition and Convention Center, Jakarta, Kamis (22/12).


Penghargaan tersebut diberikan kepada TP PKK Desa Karang Satria, setelah berhasil menjadi juara terbaik Pengelola Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2011.


Demikian dikatakan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Bekasi, Aat Barhaty, usai memperingati Hari Ibu di Gedung Wibawamukti Komplek Perkantoran Pemkab Bekasi, belum lama ini.


“Penghargaan ini diberikan setelah TP-PKK Desa Karang Satria mengikuti Program P2WKSS mewakili Kabupaten Bekasi, untuk maju ke tingkat Provinsi Jawa Barat. Hasil dari penilaian, TP-PKK Desa Karang Satria dinyatakan berhasil menjadi juara terbaik,” ujarnya.


Menurut Aat, keberhasilan TP-PKK Desa Karang Satria memperoleh penghargaan dari Mendagri, tidak didapat dalam sekejap. Tapi merupakan perjalanan panjang dan hasil kerjasama dari semua SKPD dan elemen masyarakat.


“Kami sangat bangga dengan prestasi yang didapatkan TP-PKK Desa Karang Satria ini. Dengan kerjasama yang baik dari semua elemen masyarakat dan dibantu SKPD terkait, sehingga hasilnya dapat dirasakan bersama,” ungkapnya.


Ditambahkan Aat, kedepannya prestasi yang telah diraih dari program P2WKSS tersebut, akan  terus dipertahankan dan ditingkatkan. Selain membantu masyarakat sekitar, program tersebut mampu meningkatkan peran wanita dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.


“Kita akan terus meningkatkan program-program yang sudah bejalan dengan baik ini. Kedepannya, prestasi yang telah kita raih akan terus dipertahankan dengan menerapkan pola pengelolaan P2WKSS ini ke desa yang lainnya,” tukasnya.


Sementara, Kepala Desa Karang Satria, Zaenuddin Resan, mengatakan pihaknya mendukung penuh dengan adanya program P2WKSS tersebut, karena dengan digulirkannya program tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, khususnya kaum perempuan.


“Dengan program ini, banyak membuat perubahan di masyarakat. Contohnya seperti Dusun Karang Sambung RT 01/02 yang mendapat program P2WKSS ini. Tadinya, keadaan wilayahnya kumuh, baik dari segi kesehatan, kebersihan lingkungan maupun keadaan wilayahnya. Setelah mendapat program ini, pengetahuan masyarakat tentang kesehatan bertambah dan lingkungan menjadi baik,” bebernya.


Menurut Zaenuddin, untuk penilaian P2WKSS terbagi tiga tahap, pertama tahap awal, kedua tahap perbaikan dan terakhir tahap penilaian.


“Awalnya kami memilih wilayah yang paling kumuh, yaitu Dusun Karang Sambung. Setelah itu kami dapat bantuan dari seluruh SKPD Kabupaten Bekasi untuk menata wilayah tersebut, diantaranya dari Dinkes dibantu MCK, dari Dinsos bedah rumah, dari Dinas Pertanian melakukan penghijauan, toga, warung hidup dan dari Dinas Binamarga membangun jaling,” ungkapnya.


Sedangkan dari Pemkab Bekasi, lanjut dia, melalui BPPKB membantu plesterisasi dan pemasangan plafon, dari Disperindagkop diberikan keterampilan dan pelatihan dan masih banyak lagi. Setelah itu tahap ketiga, yaitu dilihat hasil dari pembangunan dan penataan wilayah. Kemudian ditentukan juaranya.


Secara terpisah, Ketua TP PKK Kabupaten Bekasi, Cucu Sugiarti Sa’duddin, mengaku sangat bangga atas prestasi yang dicapai oleh TP PKK Desa Karang Satria. Baginya, prestasi tersebut adalah sebuah wujud kerjasama semua pihak dalam memajukan Kabupaten Bekasi sehingga mendapat prestasi di tingkat yang lebih tinggi.


“Prestasi ini bukan ujug-ujug, melainkan kerja keras masyarakat, pemerintahan dari level terbawah serta didukung oleh sejumlah SKPD secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga membuahkan hasil yang manis,” ujar ibu delapan anak ini.


Ia mengharapkan, prestasi tersebut dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan sehingga bisa ditularkan kepada sejumlah desa lain yang ada di Kabupaten Bekasi. Baginya, buah kerja keras dan prestasi akan terasa manis jika dirasakan juga oleh semua warga di Kabupaten Bekasi. [mar/tata]

Geliat Ekonomi Masyarakat Sekitar Jembatan Batujaya


SMS, Cabangbungin - Ramai! Itulah suasana yang terlihat saat kita melewati wilayahnya, terlihat deretan warung-warung makanan, buah-buahan dan souvenir berjejer di sepanjang jalannya. Suasana semakin ramai tatkala disudut jalan terlihat mobil-mobil angkutan umum berhenti berjejer untuk mencari penumpang.


Jembatan Batujaya. Itulah nama wilayah tersebut, sejak dibangunnya jembatan penghubung antara Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, daerah tersebut menampakkan geliat ekonominya. Padahal dulunya, daerah tersebut hanya lahan kosong.


Menurut seorang tokoh masyarakat Kecamatan Cabangbungin, Mahmudin Mansyur (52), sejak difungsikannya jembatan tersebut, telah mengubah wilayah tersebut menjadi lebih ramai. Setiap menjelang sore terlihat puluhan orang berkumpul, ada yang sekadar nongkrong, ada juga yang berjalan santai untuk menikmati pemandangan di sekitar kawasan tersebut.


“Ketika sore hari, suasana di sini tambah ramai, banyak masyarakat sekitar sini yang memanfaatkan waktu luang untuk bersantai di sekitar jembatan ini. Apalagi para pelajar, mereka biasanya selepas sekolah pada berkumpul di sini,” bebernya.


Kini, lambat laun tempat yang dulu sepi ini menjadi tumpuan masyarakat sekitar untuk mencari nafkah. Banyaknya kendaraan sepeda motor, mobil pribadi dan angkutan umum yang transit untuk istirahat di sekitar lokasi jembatan tersebut, menambah pendapatan ekonomi warga setempat dengan  berdagang di sekitar lokasi.


“Dengan selesainya pembangunan jembatan ini, banyak manfaat yang dirasakan masyarakat sekitar. Selain menjadi jalan penghubung antar kabupaten, banyak masyarakat yang memanfaatkan bahu kiri-kanan jalan untuk membuka usaha warung dadakan,” ujarnya. [mar]

Terkendala Banyak Faktor, Infrastruktur Jalan Dilanjutkan Kembali di 2012

Terkendala Banyak Faktor


SMS, Cikarang Pusat - Kepala Dinas Bina Marga dan Pengelolan Sumber Daya Air (BMPSDA) Kabupaten Bekasi, Jamaludin, akhirnya angkat bicara terkait tidak selesainya sejumlah perbaikan jalan di Muaragembong.


Menurutnya, banyak kontraktor yang mengalihkan pekerjaannya dikarenakan jarak yang cukup jauh serta perjanjian kerja yang sangat pendek yang pada akhirnya membuat pekerjaan di sana ditinggalkan.


“Jadi banyak memilih proyek-proyek yang lebih dekat dengan perkotaan,” ujarnya.


Disampaikannya, ada tiga faktor penyebab yang menghambat penyelesaian perbaikan infrastruktur diantaranya cuaca, jarak yang jauh, serta perjanjian kerja yang terbatas. Untuk itu Dinas Bina Marga Dan Pengelolan Sumber Daya Air akan menganggarkan kembali di tahun 2012, untuk Muaragembong.


"Banyak faktor yang menjadi kendala terhambatnya perbaikan infrastruktur di Kecamatan Muara Gembong, terutama di Desa Pantai Mekar dan Desa Jaya Sakti, itu pun akan kita anggarkan kembali di tahun 2012 pembangunan yang sempat terhenti ini," bebernya.


Ditambahkannya, di 2011 pembangunan sudah berjalan sekitar 95%. Sementara yang belum selesai akan dilanjutkan kembali di 2012. Bahkan kata dia, untuk saat ini Muaragembong menjadi prioritas. Untuk yang lain, masih berjalan dan kita beri toleransi sampai akhir tahun.


"Sekitar 95% pembangunan berjalan, yang belum selesai akan kita anggarkan kembali di tahun 2012, kita akan prioritaskan dulu Muaragembong," pungkasnya. [Ks-03]

Supir Armada PT Adimix Keluhkan 14 Hari Tak Bisa Berikan Nafkah

Supir Armada PT Adhimix

SMS, Tambelang - NAAS, begitulah nasib yang dialami oleh Asad (40), warga Kampung Gabus, Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, salah seorang sopir armada perusahaan bacing plant yang biasa melayani sejumlah proyek pengerjaan infrastruktur jalan di Kabupaten Bekasi.


Kendaraan yang biasa ia pakai mengangkut bahan coran terjebak di Kampung Balong RT 01/02 Desa Sukabakti, Kecamatan Tambelang pada Sabtu (10/12) dua pekan lalu. Hampir 14 hari ia terjebak pada jalan meuju lokasi kiriman order beton proyek jalan lingkungan (jaling).


Hal yang membuat ia kesal dan sedih, lantaran belum sempat ia menuangkan isi betonnya namun mesin mobil yang ia kemudikan mendadak mati. Ia pun kebingungan seperti orang linglung. Ia memaki dan menendang mobil. Tapi apa daya beton yang ia bawa perlahan-lahan mengeras lantaran bacing tidak berputar lagi.


“Kami tadinya diperintah pihak manajemen perusahaan untuk mengantar orderan ke lokasi proyek jaling dengan orderan atas nama Hapit sesuai yang tertera dalam surat jalan,” tutur Asad.


Ia menuturkan, kejadian tersebut berawal saat ia dan rekannya yang lain mengantar orderan tersebut di pinggir Jalan Raya Tambelang-Sukatani depan Desa Sukawijaya, karena pelaksana kegiatan tersebut memaksa mobil harus masuk ke dalam akhirnya mengalah dan mengantarkanya ke dalam.


“Saya adalah armada mobil kelima yang masuk ke lokasi itu, namun mobil yang saya kemudikan, tiba-tiba miring ke sebelah kanan dan ban mobil amblas tak bisa bergerak maju ataupun mundur,” ucap Asad.


Ia mengaku, sudah berupaya dengan cara untuk menarik mobil tersebut. Termasuk menarik dengan mobil derek yang dikirim perusahaan. Bahkan ia terpaksa mengelas tabung molen untuk mengeluarkan isi beton yang sudah mengeras. Meski begitu, upaya tersebut belum membuahkan hasil sampai Sabtu (24/12).


“Sudah 15 hari mobil ini mendem di sini, otomatis bang saya selama itu gak bisa mendapatkan penghasilan untuk memberikan nafkah anak dan istri saya,” keluh Asad kepada SMS Bekasi.


Tersiar kabar, mobil yang dikemudikan Asad dapat diangkat pada Ahad (25/12) kemarin. Asad berharap ada kebijakan dan pengertian dari pihak perusahaan, dan juga pihak pemborong selaku pengorder dapat bertanggung jawab dan memberikan insentif karena dengan kejadian tersebut pihak perusaahan dan ia selaku supir merasa dirugikan. [her]



Warga Lenggah Jaya Dambakan Pasar Tapak Serang Dibangun

[caption id="attachment_369" align="aligncenter" width="448" caption="Warga Lenggah Jaya Dambakan Pasar Tapak Serang Dibangun"]Warga Lenggah Jaya Dambakan Pasar Tapak Serang Dibangun [/caption]

SMS, Cabangbungin - Warga Kampung Tapak Serang RT. 07/03 Desa Lenggah Jaya, Kecamatan Cabangbungin mengaku mendambakan memiliki Pasar Tradisional atau Pasar Desa yang permanen. Keinginan tersebut bukanlah harapan yang tanpa alasan. Pasalnya, Pasar Desa yang ada sekarang berdiri letaknya sangat strategis berada di tengah-tengah desa lain di Kecamatan Cabangbungin.


Selain mudah dijangkau, pasar yang lebih dikenal dengan nama Tapak Serang atau Pasar Kamis ini menjadi tempat berkumpulnya sejumlah pedagang dari Kecamatan Cabangbungin, Muaragembong bahkan dari Kecamatan Pakis Jaya Kabupaten Karawang. Namun kondisinya sangat memprihatinkan dan membutuhkan uluran tangan dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.


Selain kebutuhan sehar-hari, di pasar ini juga dijual berbagai jenis hewan ternak khas daerah pesisir seperti bebek, itik dan entog. Warga juga memanfaatkan pasar ini sebagai tempat transaksi hasil bumi seperti sayur-mayur, ikan hasil tangkapan nelayan serta petani tambak.


Lokasi Desa Lenggah Jaya yang menghubungkan dengan beberapa desa lainnya menjadikan wilayah ini sangat cocok untuk berjualan. Namun sayang, Pasar Desa yang digelar di tanah dan di bale-bale ini hanya beroperasi setiap hari Kamis saja. Praktis, tidak ada kegiatan di hari lainnya padahal warga menginginkan pasar tersebut tetap beroperasi pada hari lainnya.


Dedeh (35), ibu rumah tangga yang berprofesi pedang warung nasi, mengaku sangat megharapkan pasar desa yang permanen, yang nyaman dan aman, agar transaksi jual beli lebih mudah dan cepat.


“Dengan kondisi yang baik tentunya kemudahan dalam transaksi hasilnya akan bisa lebih dan bisa meningkatkan pendapatan penduduk dan taraf hidup masyarakat akan lebih baik," kata Dedeh.


Sementara itu, Kepala Desa Lenggah Jaya, M. Masar, mengatakan sangat memahami keinginan warganya tersebut. Ia juga mengaku sangat prihatin kala musim hujan tiba seperti sekarang ini kondisi pasar yang beralas tanah menjadi becek dan kumuh. Kondisi ini juga membuat sebagian warga malas ke pasar bahkan lebih memilih ke Pasar Batu Jaya yag kondisinya lebih baik.


“Saya sudah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kabupaten dan Provinsi agar Pasar Desa yang berada di wilayah Desa Lenggah Jaya Kecamatan Cabangbungin segera dibangun dengan bangunan pasar yang permanen, namun sampai saat ini belum ada juga realisasinya,” keluhnya. [yom]

Cegah Banjir, Tanggul Citarum Hilir Mulai Dibangun

Tanggul Citarum Hilir Mulai Dibangun


SMS, Muaragembong - Geliat pembangunan turap penahan banjir Kali Citarum terus berdenyut. Sejumlah alat berat tampak mengangkut turap yang akan dibangun atau dipasang di sepanjang Kali terpanjang di Jawa Barat tersebut.


Meski sebagian warga ada yang kecewa lantaran lalulintas kendaraan berat tersebut merusak jalan, namun bagi sebagian warga kegiatan ini akan menjadi solusi jangka panjang dalam menghadapi banjir.


Warga Kabupaten Bekasi yang berada di Lima Kecamatan yakni Kecamatan Cikarang Timur, Kedungwaringin, Pebayuran, Cabangbungin dan Muaragembong mengaku sudah bertahun-tahun setiap musim hujan tiba selalu kebanjiran. Salah satu banjir terparah adalah yang dialami pada 2010 lalu.


Menurut Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bekasi, Aep Saepul Rohman, pembangunan tanggul atau penurapan Kali Citarum adalah  program rencana penanganan terpadu wilayah Sungai Ciatarum yang sifatnya Multi Year sebagai implementasi dari Road Map Citarum, yaitu dokumen perencanaan strategis untuk memperbaiki wilayah Sungai Citarum dengan lama waktu pelaksanaan sekitar 15 tahun kedepan (2010-2015-2025) dengan asumsi anggaran sekitar Rp 35 Triliun.


“Adapun program rencana penanganan terpadu tersebut, dibiayai oleh Asia Devloment Bank, yang berbentuk Loan dan Hibah melalui APBN, lantaran melihat bahwa Kabupaten Bekasi setiap tahun dilanda banjir, maka Komisi C pada 2010 lalu memperjuangkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Ciatrum (BBWSC ) dan Kementrian Pekerjaan Umum, alhamdulilah tersealisasi,” ujar politisi PDIP ini.


Adapun program penanggulangan, rehabilitasi dan pembuatan tanggul Citarum Hilir yang akan dilakukan untuk wilayah Kabupaten Bekasi, yaitu untuk tanggul putus, tanggul kritis, rehabilitasi tanggul, pembuatan tanggul baru dan normalisasi sungai dengan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 2,1 Triliun lebih.


Menurut Aep, untuk kegiatan pada 2011 untuk wilayah Kabupaten Bekasi akan digelontorkan anggaran Rp 232 milyar lebih. Sebab, lanjut dia,  lima kecamatan tersebut  pada 2010 lalu dilanda banjir parah yang menyebabkan ribuan hektar sawah, empang, tambak juga ribuan rumah penduduk yang menjadi korban luapan sungai Citarum .


“Maka pada 2011, 2012, 2013 Kabupaten Bekasi akan mendapat anggaran sebesar Rp 1,3 triliun, anggaran tersebut diperuntukkan untuk zona hulu, tengah dan hilir. Sementara itu untuk zona hilir masih dialokasikan anggaran dari APBN sebesar Rp 230 milyar dalam setahunnya, dengan harapan kedepan semoga wilayah Kabupaten Bekasi tidak lagi mengalami musibah banjir,” imbuhnya.


Terpisah, Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Bekasi, Bini Muslim, mengaku sangat mendukung program tersebut terlebih untuk kebaikan dan keselamatan warga Kabupaten Bekasi.


Ia berharap, pihak kontraktor yang mengerjakan pembangunan turap tetap memperhatikan kondisi warga sekitar. Diantaranya dengan mempekerjakan warga agar bisa menikmati proyek yang sedang berlangsung sesuai dengan kemampuan dan keahlian warga tersebut.


“Banyak warga yang menganggur kita libatkan saja sesuai dengan kemampuannya. Juga terhadap jalan, rumah, pohon atau tanah milik warga yang rusak berikanlah ganti rugi sesuai dengan harga yang berlaku, agar tidak terjadi konflik atau protes warga,” tambahnya.


Ia mengaku, dengan 30 anggotanya yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Bekasi terus mengawasi kondisi sungai-sungai yang ada di Kabupaten Bekasi terutama Kali Citarum yang merupakan urat nadi penghidupan bagi warga yag ada di sepanjang bantarannya.


“Sampai saat ini belum kita temukan pelanggaran, bila ada pelanggaran yang dilakukan oleh kontraktor kita tidak segan-segan akan melaporkannya kepada pihak yang berwajib,” tegasnya. [tata]