Jamalullail Nikmati Tugasnya Sebagai Cawabup

SMS, Tambun Selatan - Berlatar belakang sebagai akademisi yang terbiasa dengan konsep dan kerja di ruangan rupanya tidak membuat wakil calon bupati Jamalullail merasa kesulitan beradaptasi dengan masyarakat. Malahan ia memiliki pemikiran tersendiri supaya para akademisi banyak yang terjun langsung ke masyarakat. Hal ini untuk melihat langsung realita yang ada. Sehingga bisa dipadukan antara konsep yang ideal untuk mendapatkan kebijakan yang merakyat.


“Permasalahan adaptasi tidak terlalu besar. Malahan sosialisasi seperti ini bisa mendapatkan pengetahuan sesungguhnya di lapangan,” jelas Jamalullail.


Ia juga menegaskan supaya banyak akademisi yang terjung langsung ke lapangan. Menurutnya dengan terjun ke lapangan secara langsung bisa mendapatkan informasi yang valid terkait keadaan warga. nantinya informasi ini bisa dijadikan pijakan untuk menentukan suatu kebijakan.


“Kayaknya memang harus lebih banyak lagi akademisi yang turun ke lapangan biar bisa menghasilkan kebijakan yang menyentuh,” beber lelaki yang tinggal di bilangan Tambun Selatan tersebut.


Jamal sendiri walau awalnya bekerja di balik meja mengaku tidak keberatan harus turun ke lapangan mengelilingi Bekasi. Ia juga menegaskan menikmati apa yang dilakukannya saat ini. Sebab jika memang kelak terpilih kebijakannya bisa langsung menyentuk. Apalagi dia mempunyai cita-cita memadukan teori yang selama ini digelutinya dengan realita yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan warga Bekasi.


“Ga ada keberatan. Inikan sama-sama tugas hanya tanggung jawabnya saja yang berbeda,” ujarnya.


Ia juga mengaku tidak merasa berat dengan apa yang dilakukan saat ini. Ia menjelaskan kalau masalah berat merupakan hal yang relatif. Tugasnya sebagai akademisi memiliki sisi rumit tersendiri. Dan itu menurutnya akan merasa berat jika tidak dinikmati. Namun karena dinikmati semuanya merasa ringan.


”Sebenarnya sama-sama dituntut tanggung jawab yang sungguh-sungguh. Hanya wilayah kerja yang membedakan. Tetapi tugas keduanya dapat disinergikan untuk kepentingan masyarakat,” tambahnya. (dit)

Jamalullail: Diperlukan Keseriusan Untuk Mengentaskan Kemiskinan

SMS, Tambun Selatan - Masalah kemiskinan di Kabupaten Bekasi rupanya mendapatkan perhatian tersendiri dari calon wakil bupati Jamulullail. Menurutnya kemiskinan tidak akan bisa diatasi kalau tidak ditemukan akar permasalahannya. Minimal jelasnya jika akar persoalan sudah ditemukan kemiskinan bisa diminimalisir dan tidak menjadi pemandangan di daerah industri ini.


”Persoalan kemiskinan di mana akarnya. Untuk menentukan itu semua tidak bisa dijalankan sendiri,” jelas Jamal.


Ia menjelaskan untuk mengatasi itu semua harus ada data dari bawah. Ketika data yang diinginkan sudah ada harus terus dimenej semuanya. Untuk mendapatkan itu semua harus ada kordinasi yang baik. Kapasitas sosial bagaimana rencana bisa difahami secara utuh guna mengatasi masalah ini. Inilah yang harus digalakkan untuk meminimalisir kemiskinan di Kabupaten Bekasi ini.


”Harus ada kerjasama dari berbagai sektor. Makanya diperlukan keseriusan dan tidak menjadi masalah tahunan semata,” beber lelaki berkumis tipis tersebut.


Ia juga bakal menekankan jika terpilih menjadi wakil bupati mendatang supaya setiap SKPD bisa berdialog dengan media massa untuk menjelaskan progres pekerjaan yang dilakukannya. Jangan sampai kegiatan yang dilakukannya mandek tanpa adanya kejelasan. Sebab masalah kemiskinan ini sangat penting untuk segera diminimalisir.


”Setiap dinas harus waktu tertentu berada di depan tv lokal berdialok dengan masyarakatnya. Menjelaskan progres tiga tahun kedepan,” imbuh lelaki berkacamata tersebut.


Menurutnya untuk mewujudkan itu semua butuh mental dan kapasitas jiwa yasng luas. Selain itu juga diperlukan kapasitas politik kemampuan untuk mengambil kebijakan yang tepat. Kalau kepercayaan ini bisa dilakukan, kebijakan itu nantinya bisa pas.


”Memang dibutuhkan keseriusan dan kerja nyata. Untuk mewujudkan itu semua peru berdarah-darah,” tegas lelaki yang tinggal di Tambun Selatan tersebut.


Ia juga menjelaskan Kabupaten Bekasi sudah didukung berbagai komponen yang memadai. Di wilayah ini jelasnya berdiri ribuan pabrik. Tentunya persoalan kemiskinan tidak menjadi momok menakutkan lagi jika sudah ditemukan akar permasalahannya. Inilah PR yang harus segera ditemukan untuk mengangkat harkat martabat rakyatnya.


”Bicara soal lapangan pekerjaan tentunya cukup banyak. Sekarang tinggal bagaimana SDM yang ada bisa terserap. Itu kunci untuk mengentaskan kemiskinan yang ada,” tukasnya. (pret)

Jamalullail Hadiri Gema Muharam di Yayasan At-Tauhid

[caption id="attachment_451" align="aligncenter" width="448" caption="Calon Wakil Bupati Bekasi yang diusung oleh PKS, PPP dan PKB, Jamalullail Yunus, menghadiri Gema Muharam di Yayasan At-Tauhid Kampung Galian RT 10/09 Desa Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin, Rabu (21/12)."]Jamalullail Hadiri Gema Muharam di Yayasan At-Tauhid[/caption]

SMS, Cabangbungin - Calon Wakil Bupati Bekasi yang diusung oleh PKS, PPP dan PKB, Jamlullail Yunus, menghadiri Gema Muharam di Yayasan At-Tauhid Kampung Galian RT 10/09 Desa Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin, Rabu (21/12).


Kedatangan Jamalullail disambut antusias oleh jamaah yang ingin melihat sosok seorang calon pemimpin yang akan menjadi salah satu peserta calon wakil Bupati Bekasi yang selama ini hanya dapat dilihat dan  terpampang di baliho pinggir jalan.


Sebelum acara dimulai, Jamalullail didampingi oleh ketua panitia melihat salah satu warga yang mengidap penyakit stroke selama tiga tahun di Kampung Galian RT 10 RW 09 Desa Jayabakti Kecamatan Cabangbungin.


Pria tersebut hidup sebatang kara tidak mempunyai anak dan istri. Rumah  tempat ia tinggal sangat memprihatinkan. Untuk makan sehari-hari pun disantuni oleh adik perempuannya dari kuli serabutan.


“Saya akan membantu bapak Naba ini, dengan melalui rekan-rekan PKS untuk mengajukan ke Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) dengan  persyaratan-persyaratan yang sudah lengkapi,” ucapnya.


Dalam kegiatan tersebut, Jamal (panggilan akrabnya) juga melakukan santunan terhadap 21 anak yatim dan 36 kaum dhuafa. Ia mengaku sangat berterima kasih kepada panitia Gema Muharam yang telah mengundang untuk menghadiri tersebut.


“Ada romansa tersendiri ketika kita berada ditengah-tengah anak yatim dan kaum dhuafa. Ketika mereka tidak ada lagi tempat yang bernaung, kepada kitalah mereka bisa mengadu dan meminta. Semakin kita peduli dengan orang lain yang membutuhkannya, kita tidak perlu takut kekurangan, karena Allah senantiasa membuka lebar pintu rizki bagi siapapun yang suka berbagi dengan makhluk-Nya,” beber Jamal agak puitis.


Sementara, Ketua Panitia, Riman Riansyah, saat ditemui seusai acara mengaku sangat terharu dan terima kasih telah menghadiri undangannya. Ia berharap apabila terpilih sebagai Wakil Bupati Bekasi nanti, agar memperhatikan masyarakat, jangan hanya mementingkan diri-sendiri.


“Sebagai pemimpin harus menyempatkan diri turun ke masyarakat. Harapan kami, seandainya Jamalullail terpilih sebagai Wakil Bupati Bekasi, benar-benar mengemban amanah, jangan sampai menyalah gunakan amanah itu,” harapnya. [cr-02]

Jamalullail hadiri Peletakan Batu Pertama Masjid Al Barokah


SMS, Sukawangi - Dengan semangat gotong-royong untuk mewujudkan pembangunan demi tercapainya syiar dan mempererat uhkuwah islamiah acara ini di hadiri oleh, DR. H Jamalullail Yunus Se, MM, Selaku ketua forum Komunikasi silaturahmi masjid (fokus) KAB Bekasi, Camat Sukawangi, ENOPCAN SH, Kepala Desa Sukadaya, M Yarpan, Tokoh masyarakat, Ibi-ibu majlis Talim DR. H Jamalulail Yunus Se, MM selaku ketua forum Komunikasi Siraturahim masjid (fokus) Kab. Bekasi, Dalam Sambutannya mengatakan, “jadikan lah kampung menjadi,lingkungan yang sehat,cerdas dan ihsan sesuai dengan Visi Misi Kab.Bekasi,sudah ada barang tentu membantu potensi di wilayah kita ,baik pembangunan sosial budaya,pendidikan,dan lain nya.


Dan saya banyak terimakasih kepada para DONATUR yang telah memberikan sumbangan untuk pembangunan masjid Al-Barokah di Kp. Poncol Rt 0011/04 Ds. Sukadaya Kec. Sukawangi, Dan saya menghimbau kepada para jama’ah yang hadir di sini, kalau pembangunan masjid ini sudah terbentuk (Sudah Jadi). Maka para jama’ah harus giat beribadah. Jangan sampai meninggal kan ibadah “ ujar nya setelah Sambutan Ketua Forum Komunikasi SIRATURAHIM masjid Kab Bekasi DR. H. Jamalulail Yunus, Se, MM.


Dilanjutkan menyaksikan pecetakan batu pertama masjid Al-barokah di Kp. Poncol Rt 0011/04 Ds. Sukadaya Kec. Sukawangi. Acara ini disambut oleh para jama’ah dengan antusias.


Ditempat yang terpisah setelah usai, Ketua PANITIA Sekaligus Ketua DKM MASJID AL-BAROKAH H. NAWI SAILI mengatakan kepada Sms Bekasi, ’’Saya Berterimakasih kepada Ketua Forum KOMUNIKASI SIRATURAHIM Masjid (FOKUS) DR, H. JAMAL LULAIL YUNUS yang sudah menyempatkan untuk hadir pada acara pecetakan Batu pertama di masjid Al-barokah dan berterimakasih juga kepada para DONATUR yang telah menyumbangkan dana untuk pembangunan Masjid harapan Kami Kepada pemerintah kabupaten Bekasi (PEMDA) dengan ada nya acara ini mudah-mudahan akan membantu pembangunan masjid kami karena kampung Kami kampung yang sangat terpencil, sehingga masyarakat Kampung Poncol ini benar-benar semangat, dengan ada nya pembangunan Masjid”, tuturnya. [CR-02]

Jamalullail: Perbaikan Infrastruktur Pendidikan Bertahap

Jamalullail


SMS, Cikarang Barat - Masalah pendidikan di Kabupaten Bekasi memang masih cukup komplek, terutama mengenai infrastruktur. Berbagai terobosan harus dilakukan untuk mewujudkan fasilitas pendidikan yang memadai. Diakuinya untuk mewujudkan itu semua diperlukan proses dan kesabaran. Sebab membangun infrastruktur pendidikan tidak mungkin dilakukan dalam sekejap.


Jamalullail Yunus yang merupakan cawabup dari pasangan SAJA sudah memikirkan solusi terkait masalah pendidikan. Menurutnya menurutnya memperbaiki sekolah yang rusak tidak bisa disulap begitu saja. Apalagi anggaran yang ada sangat terbatas. Menurutnya semua harus dilakukan dengan tahapan dan harus bersabar.


”Kalau soal sekolah rusak itu butuh proses perbaikannya. Tidak bisa serenta. Sebab anggaran yang ada sangat terbatas,” jelas Jamal.


Untuk mewujudkan daerah bebas sekolah rusak harus dilakukan penataan anggaran. Skala prioritas harus dilakukan dengan tidak mengesampingkan kebutuhan yang lain. Sebab jika hanya difokuskan di sektor pendidikan sementara sektor lainnya tidak dikesampingkan nantinya akan menimbulkan persoalan baru. Anggaran yang ada menurut Jamal harus tepat sasaran supaya target yang diterapkan bisa terselesaikan.


”Harus dimenej sebaik mungkin. Apalagi infrastruktur pendidikan memang masih sangat berantakan. Makanya kedepan diharapkan harus lebih baik lagi,” beber lelaki berkumis tipis tersebut.


Selain masalah infrastruktur kualitas pendidikan juga tidak luput dari pandangan Jamal. Ia menegaskan selama ini di pendidikan masih ada pemisahan antara pendidikan umum dan agama. Padahal semuanya harus dipadukan untuk menghasilkan anak didik yang intelektual dan agamis. Jangan sampai menghasilkan anak didik yang cerdas tapi tidak memiliki ahlak. Munculnya generasi muda yang intelektual dan berahlak menjadi idaman dan cita-cita kepemimpinan SAJA.


”Akan dilihat dari isi metode pendidikan memadukan antara nilai-nilai spiritual ahlak dan pengembangan teknologi,” ungkapnya.


Guna menghasilkan anak didik yang diharapkan tentunya harus melibatkan guru. Sebab gurulah yang paling berperan untuk mencetak generasi yang ada. Sehingga kompetensi guru sangat diutamakan. Dan ini semua jelas Jamal terkait terkait dengan sertifikasi guru. Ia pun menegaskan saat sertifikasi inilah supaya tidak hanya dilihat secara status.


”Bagaimana kapasitas dan kemampuan guru itu yang menjadi perhatian. Jangan sampai guru yang memiliki peran penting lantas seadanya saat mengajar,” tukasnya. [pret]



Jamalullail: Usia Produktif Ga Boleh Nganggur

Jamalullail

SMS, Tambun Selatan - Calon wakil bupati yang diusung PKS Jamalullail sudah memikirkan konsep untuk mengatasi pengangguran jika terpilih sebagai pemenang pemilukada mendatang. Berbagai konsep sudah disusunnya, diantaranya mengenai pengentasan pengangguran. Langkah untuk mengatasi itu semua menurut Jamal diperlukan perhatian dari segi pelaku bisnis mengenai tanggung jawab bersama.


“Usia produktif dengan industri perlu dijembatani. Hal ini supaya tidak ada lagi usia produktif menjadi pengangguran,” jelas Jamal.


Menurutnya saat ini kualitas dan kapasitas usia produktif belum menjadi kebutuhan industri. Pandangan pragmatisme industri yang membutuhkan tenaga siap pakai membuat sebagian besar usia produktif masih belum siap. Untuk menunjang keterampilan anak-anak muda diperlukan balai-balai latihan kerja kerja. Dan itu jelas Jamal harus melibatkan industri.


“Kalau hanya mengandalkan BLK tidak cukup, harus dibarengi pembenahan pendidikan baik SMK ataupun SMA. BLK hanya sebagian kecil,” tambah lelaki berkacamata tersebut.


Ia menjelaskan selama ini industri tidak mau mengerti dengan kondisi yang ada. Industri hanya menerapkan praktek pragmatisme. Usia produktif yang ada di sekitarnya belum semuanya siap untuk disalurkan sebagai tenaga kerja. Di sinilah perlu adanya komunikasi baik dari pemerintah daerah ataupun industri. Sebab yang ada di insudtri itu bagaimana meraup untung.


“Untung boleh tapi bagaimana membangun SDM di daerah juga tidak boleh diabaikan. Ini buah dari materalisme yang perlu diantisipasi,” tegasnya.


Untuk meningkatkan SDM melalui lembaga formal ataupun informal, industri harus disadarkan.  Mereka  juga bagian dari pilar untuk membangun Bekasi. Jangan sampai industri hanya meraup keuntungan dengan mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah semata tanpa ikut membangun peningkatan kualitas SDM wilayah setempat.


“Ini yang harus disadarkan bagaiman industri turut ambil bagian meningkatkan kualitas SDM. Nantinya kalaupun SDM yang ada memadai larinya juga ke industri,” terangnya.


Selama ini pemerintah daerah jelas Jamal sudah berupaya melakukan itu semua. Namun perlu ditingkatkan lagi untuk mendapatkan hasil yang maksimal.


“Harus ada peningkatan komunikasi sama kalangan industri. Jangan sampai usia produktif yang ada nantinya malah ga bisa mendapatkan kesempatan kerja,” tegasnya. [pret]